GIRLISME.COM – Siapa yang pernah punya diary, yang pakai gembok kecil, dan kuncinya disembunyiin di tempat khusus tiap habis nulis??

Atau punya buku catatan kecil yang selalu dibawa kemana-mana tapi orang lain nggak boleh baca??

Oh, atau ada yang punya diary, kemudian diisi pakai biodata teman-teman sekelas, dan nanti ditukar satu sama lain??

Nulis diary ini bisa dikatakan kegiatan yang sudah melegenda, yang ngelakuinnya sudah ada sejak zaman dulu sekali. Isi diary juga sangat beragam, tergantung kemauan yang punya. Bisa agenda kegiatan, agenda perasaan, dan rencana-rencana yang absurd di masa depan. Namun seiring perubahan zaman dan kemajuan teknologi kebiasaan menulis diari ini berpindah jadi menulis status di media sosial. Sehingga sekarang malah kegiatan ini mulai ditinggalkan dan dianggap nggak zaman. Padahal, ada banyak manfaatnya lho dari rutin menulis diary ini. Apa sajakah itu?

1. Kenang-kenangan hidup. Kalau dibaca lagi perasaannya campur aduk, “ya ampun, aku pernah nulis ini?”

https://www.nytimes.com

Fungsi utama diary adalah sebagai penyimpan memori. Gudangnya segala keluh kesah dan masalah yang kamu alami. Karena itu diari ini tiap kali dibaca, berfungsi sebagai pengingat kamu akan perjalanan hidup yang pernah kamu lalui. Kenyataan bahwa diary lebih bersifat privasi dan nggak dibaca publik akan bikin kamu merasa lebih leluasa dan terbuka untuk menulis di dalamnya, daripada harus menulis di media sosial. Dengan menulis di diary, perasaanmu di tiap momen juga ikut tertangkap di sana, sehingga kapanpun kamu baca, pasti akan suskes buat kamu jalan-jalan lagi ke masa lalu dan flashback instan.

 

2. Sebagai teman curhat dan pendengar yang baik, diary bisa bikin stresmu berkurang….

Nggak semua orang bisa mengungkapkan apa yang dirasakan secara frontal dan lepas ke orang lain, walaupun itu dengan mereka yang sudah dekat dan akrab dengannya. Namun menahan apa yang dipikirkan dan dirasakannya sendiri juga bukan hal yang baik, karena justru beresiko meningkatkan stres. Jika kamu adalah salah satunya, maka menulis diary bisa banget kamu jadikan media pelepasan emosi dan pikiranmu. Kamu bisa menulis apapun di sana, karena diary pasti bakal tetap mendengarkan. Melepaskan apa yang kamu pikirkan dan rasakan terbukti bisa bikin hatimu terasa lebih ringan. Dan kamu nggak perlu malu ataupun  minder, karena memang dalam menulis diary kamu nggak harus terbebani dengan ekpektasi dan interogasi dari orang lain, layaknya menulis status di media sosial.

 

3. Moodbooster. Baca pengalaman sendiri bawaannya happy.

https://www.jxt.com.au

Baca pengalaman hidup yang pernah kamu lewati secara nggak langsung bisa membuat kamu merasa lebih berarti saat ini. Ketika kamu sadar kalau kamu sudah pernah melalui banyak hal buruk, sakit hati, dan pengelaman yang nggak menyenangkan, ternyata kamu masih ada di sini dan bertahan. Membuat kamu paham bahwa kamu sudah jadi sosok yang berbeda.

Apa yang kamu tuliskan di diary bisa menjadi rangsangan rasa apresiasi dirimu untuk muncul. Dan hal ini merupakan sesuatu yang bisa membawamu ke dalam keadaan hati dan pikiran yang positif.

 

4. Future reminder. Pengingat cita-cita yang kadang nggak sengaja terlupa.

Dengan mencatat apa yang kamu inginkan di diary, akan membuat kamu ingat lagi dan lagi tiap kali kamu membuka atau sekedar menulis lagi. Karena itulah diari juga penting dalam berperan sebagai reminder atau pengingat. Layaknya alarm, diari bisa membantu kamu untuk tetap fokus pada apa yang kamu inginkan, sesuai dengan rencana yang telah kamu tulis.

 

5. Bank referensi. Akan sangat membantu ketika kamu harus mengambil keputusan.

Dengan menuliskan hak-hal yang pernah kamu alami, berarti juga menjelaskan di dalamnya situasi dan masalah yang telah kamu hadapi. Hal ini akan sangat berguna bagi kamu untuk sarana introspeksi diri ataupun referensi ke depannya ketika kamu diharuskan menghadapi permasalahan yang sama. Dengan catatan kegiatan yang telah kamu lakukan pada masa sebelumnya, menghindarkan kamu dari kemungkinan melakukan kesalahan yang sama untuk kali selanjutnya.