Organisasi Buruh menuntut langsung kepada presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera menurunkan harga beras dan menghentikan kegiatan impor beras. Saat ini, daya beli masyarakat semakin lesu. Saat ini, total hingga 20 ribu buruh siap berkumpul di istana negara pada 6 Februari mendatang dan melakukan demo. Nantinya, buruh mempunyai tiga tuntutan pada presiden.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sangat bingung terhadap sikap presiden Jokowi yang sepertinya membiarkan dan tidak bertindak tegas melihat aktivitas impor beras Indonesia. Padahal, kata Said, menterinya juga masih bingung ketika melihat data yang ada perihal ketersediaan stok beras.

“Semua buruh saat ini menuntut presiden Jokowi untuk segera menurunkan harga beras dan menghentikan kegiatan impor beras,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Seperti yang mungkin sudah anda ketahui, kasus beras di antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sangat berbeda. Di klaim oleh Kementan, stok beras cukup bahkan sudah surplus. Disamping itu, Kemendag malah berpendapat bahwa impor beras adalah hal yang harus dilakukan segera karena stok menipis.

Karenanya, KSPI, Said Iqbal mengeluarkan pendapat, buruh yang ada di Jabodetabek akan segera mengadakan aksi di istana negara dan membawa total 20 ribu buruh.

“Fakta di lapangan, bahkan sebelum ada kenaikan harga beras, daya beli sudah menurun di masyarakat, apalagi nantinya akan naik harga beras, makin turun lah!” ujar Said.

Said juga mengatakan, upah murah yang didapat oleh kaum buruh sangat tidak berbanding lurus dengan harga yang selalu melonjak dan naik taja. Kebutuhan pokok saja tidak terpenuhi, apalagi beras yang merupakan makanan utama di masyarakat Indonesia.

“Pun, KSPI sudah melakukan hitungan, daya beli kaum buruh turun hingga 2025 persen lantaran upah murah dan naiknya harga bahan pokok,” dikeluhkan oleh Said.

KSPI saat ini sangat mendukung sikap dari komisi VI DPR RI yang meminta secara langsung pada pemerintah untuk berhenti melakukan aktivitas impor beras.