Borong Sembilan Medali: Indonesia Tunjukkan Taringnya dalam Kompetisi Daya Ingat di Filipina

waktu baca 2 menit

GIRLISME.COM – Perwakilan Indonesia berhasil meraih 9 medali dalam kejuaraan daya ingat 5th Philippine Open Memory Championship yang berlangsung pada 30 Juni hingga 1 Juli 2018 yang lalu. Sembilan medali tersebut diperoleh dari empat peserta yang rata-rata adalah pelajar SMP dan SMA.

“Indonesia pada tahun ini berhasil meraih 9 medali dengan tim yang beranggotakan 4 peserta,” ujar Ketua Umum Indonesia Memory Sports Council (IMSC), Yudi Lesmana di Manila, pada hari minggu selepas kompetisi.

Medali-medali tersebut terdiri dari 1 emas, 5 perak dan 3 perunggu yang diraih oleh Rania dari SMPN 1 Tolitoli, Sulawesi Tengah yang berhasil membawa pulang 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu untuk kategori kompetisi junior. Peserta dari SMP lainnya, Sitti Farhana dari SMPIT Al-Fahmi, Palu Sulawesi Tengah mendapatkan 1 medali perak dan kemudian Rinaldy Adin dari SMAN 8 Jakarta membawa pulang 2 perak dan 2 perunggu.

https://www.goodnewsfromindonesia.id

Dalam ajang ini, Indonesia bersaing dengan 7 negara yaitu Tiongkok, Singapura, Indonesia, Uzbekiztan, Mongolia, Azerbaijan dan tuan rumah Filipina.

Rania berhasil mengingat 198 urutan kartu acak dalam 10 menit dan 187 gambar dalam 5 menit. Sedangkan Rinaldy berhasil mengingat 37 wajah dan nama serta 180 digit angka acak masing-masing dalam 5 menit. Perwakilan Indonesia lainnya, seperti Teuku Alvaro Omar berhasil mengingat 36 digit angka yang diucapkan dalam waktu 36 detik. Kemudian Sitti Farhana meraih prestasi  di cabang speed numbers (mengingat urutan angka acak dalam waktu 5 menit)

Ajang ini terdiri dari 10 jenis pertandingan yang berkaitan tentang kemampuan mengingat seperti lima menit mengingat wajah dan nama, lima menit mengingat urutan kata acak, lima menit mengingat urutan angka biner acak, lima menit mengingat urutan angka acak dan lima menit mengingat urutan gambar acak.

Selain itu juga terdapat pertandingan dengan tingkat kesulitan lebih tinggi seperti 15 menit mengingat angka acak, 10 menit mengingat urutan kartu remi yang telah dikocok, lima menit mengingat tahun dan kejadian, mengingat angka acak yang diucapkan dalam interval 1 detik per 1 angka, dan mengingat secepat-cepatnya 1 deck kartu remi (52 kartu) yang telah dikocok.

“Hasil kejuaraan ini membuktikan kemampuan otak anak bangsa kita tidak dapat dipandang sebelah mata. Walaupun dengan biaya pribadi, Tim Olimpiade Memory Indonesia tetap menunjukkan taringnya di mata dunia dan membawa harum nama Indonesia,” sambung Yudi.