Komentar Hanung Bramantyo Terkait Munculnya Petisi “Tolak Iqbaal Ramadhan Memerankan Minke dalam Film Bumi Manusia”
GIRLISME.COM – Para pemain film Bumi Manusia yang diumumkan melalui sebuah jumpa pers pada Kamis (24/5) di Studio Alam Desa Gamplong, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menuai banyak pro dan kontra.
https://www.asumsi.co
Salah satu pemain yang paling banyak dibahas adalah Iqbaal Ramadhan karena terpilih menjadi pemeran Minke, sang tokoh utama dalam film tersebut.
Iqbaal kurang dipercaya publik khususnya para penggemar novel-novel Pram untuk memerankan Minke. Banyak yang mengatakan bahwa wajah Iqbaal terlalu muda dan milenial untuk memerankan tokoh Minke.
Pro dan kontra terhadap Iqbaal sebagai pemeran Minke membuat munculnya sebuah petisi penolakan terhadap keterlibatan Iqbaal di film arahan Hanung Bramantyo tersebut.
Petisi yang bertajuk “Tolak Iqbaal Ramadhan Memerankan Minke dalam Film Bumi Manusia” tersebut dibuat di platform Change.org oleh seseorang dengan nama akun Ady Gilang.
Pada Kamis (30/5), petisi tersebut telah ditandatangani oleh 445 orang dari target 500 tanda tangan.
Sang pembuat petisi mengatakan bahwa ia sebenarnya bukan pembenci atau tak suka dengan sosok Iqbaal Ramadhan.
“Kami menolak Iqbal memerankan Minke karena kami tidak melihat aura sosok Minke ada padanya. Iqbal sudah menjadi sosok yang begitu pas untuk menjadi Dilan, dan identitas itu sungguh melekat tak bisa dipisahkan.”
Ia juga mengungkap sejumlah kekawatiran tentang film Bumi Manusia. “Kami tidak mau, apabila Dilan akan disamakan dengan Minke hanya untuk mendobrak jumalah penonton. Kami tidak mau, Bumi Manusia hanya akan menampilkan kisah cinta Minke-Annelis saja,” tulisnya.
Kabar adanya petisi tersebut membuat sutradara film Bumi Manusia, Hanung Bramantyo angakat bicara. Hanung menuturkan bahwa memfilmkan novel dengan pembaca sebanyak novel Bumi Manusia memang bukan hal yang mudah. Ia harus bergulat dengan upaya memenuhi ekspektasi pembaca serta imajinasi yang terbentuk setelah membaca karya tersebut.
Namun menurut Hanung, patut diingat bahwa novel dan film adalah dua medium yabg berbeda. Keduanya sama-sama berkewajiban menyuguhkan impresi emosi yang dalam dan aktual, namun penyikapan pembaca dan penonton terhdap dua karya itu pasti berbeda.
“Ketika pembaca sedang membaca Novel, tidak ada tuntutan untuk harus selesai membacanya dalam waktu 3 jam. Sedangkan dalam Film, penonton harus menyelesaikannya dalam 3 jam,” tutur Hanung kepada media, Minggu (27/5)
Bagi Hanung, seni peran bukan hanya soal apa yang diucapkan, namun apa yang tidak diucapkan atau disebut juga inner acting.
Nah Smartgirl, kalau menurut kamu Iqbaal cocok nggak jadi pemeran Minke?