Mbah Asih, Sang Juru Kunci Sebut Merapi Hanya Batuk
GIRLISME.COM – Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meletus tipe freatik, pada Jumat (11/05/2018) pagi pukul 07.40 WIB. Kolom letusan Gunung Merapi mencapai ketinggian 5,5 Km di atas puncak.
Letusan freatik tersebut menyebabkan terjadinya hujan abu di sebagian wilayah DIY antara lain, Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kulonprogo.
Pada tahun 1933, Gunung Merapi juga meletus freatik. Kemudian erupsi besar tahun 2010, dan kembali meletus freatik pada tahun 2013. Setelah itu, terakhir kali meletus pada tahun 2014. Letusan pada Jumat kemarin merupakan letusan freatik ke tujuh usai erupsi besar pada tahun 2010.
Juru Kunci Gunung Merapi, Mas Kliwon Surakso Hargo Asihono atau dikenal juga dengan nama Mbah Asih, mengungkapkan bahwa sudah ada tanda-tanda alam, sebelum terjadinya letusan tersebut. Tanda alam tersebut berupa suhu udara di lereng Gunung Merapi jauh lebih panas dibandingkan hari-hari biasanya.

“Kalau tanda-tanda alam itu sebenarnya sudah ada. Cuman tanda-tanda alam ini tidak diperhatikan oleh semua orang. Di lihat dari asapnya juga agak keruh dan lain sebagainya. Suhunya agak naik agak panas,” papar Mbah Asih.
Meski begitu, Mbah Asih mengatakan bahwa dirinya mengaku tak berpikir akan terjadi letusan freatik tersebut. Mbah Asih menganggap bahwa suhu udara yang lebih panas selama empat hari belakangan merupakan dampak dari pergantian musim saja.
Mbah Asih mengatakan bahwa letusan pada hari Jumat tersebut mirip dengan letusan di tahun 1997. Meskipun ada kemiripan tetapi letusan Gunung Merapi di tahun 1997 lebih besar dan membuat langit di lereng Merapi menjadi gelap.
“Erupsi mirip dengan tahun 97. Kalau 97 itu agak besar. Sekitar merapi sempat gelap. Tapi (sekali) meletup sudah. Ini (letusan freatik Gunung Merapi) hanya batuk,” ucap Mbah Asih.
Menurut Mbah Asih, kebiasaan Gunung Merapi hanya meletus sekali dan tidak akan kembali meletus.
“Kalau Merapi itu meletus satu kali, biasanya letupan hanya sekali saja, wong sudah tidak ada susulan,” tuturnya.
Mbah Asih menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak perlu panik serta takut akan kondisi Gunung Merapi paska terjadinya letusan freatik. Ia menyebutkan, Gunung Merapi hanya batuk tadi pagi.
“Kami mengimbau kepada warga jangan panik jangan takut dan waspada. Waspada bukan berarti pindah atau menaikkan status tapi warga itu jangan lengah untuk lihat kondisi. Sementara ini biar reda dulu biar ayem sikik,” pungkas Mbah Asih.
Kalau menurut kamu, Merapi meletus tipe freatik lagi gara-gara apa nih Smartgirl?