Seni Menyayangi Diri Sendiri : Bukan Masalah Apa Kata Oranglain tentang Kamu, tapi Apa Katamu tentang Dirimu Sendiri.

GIRLISME.COM – Kita hidup di masyarakat yang punya kualitas kepedulian yang sangat tinggi. Bahkan kadang ketinggian, sampai peduli di hal-hal yang nggak seharusnya dipedulikan. Mengurusi hal-hal yang seharusnya jadi urusan pribadi, dan bukannya urusan semua orang.

Kita tinggal, lahir, dan besar di kondisi orang-orang yang suka basa-basi. Walaupun ada daerah yang bilang kalau orang-orangnya to the point, dan nggak suka banyak cincong…but still,

Read More

jenis basa-basi di negara kita emang beda kalau misalnya dibandingin sama jenis basa-basi negara lain, yang saling nyapa dengan kalimat “Wah hari ini cerah ya!”, daripada nanyain tentang “Eh, kok gendutan??”

 

Sebagai seorang perempuan, saya sadar bahwa ada berbagai tuntutan yang harus dipenuhi. Misalnya tuntutan tentang hal-hal fisik yang nggak bisa diabaikan begitu aja. Memang nggak ada yang secara saklek nentuin standar tentang itu, tapi seiring kita tumbuh di masyarakat, kita paham bahwa pada dasarnya sebagai manusia kita sangat menyukai hal-hal yang indah. Termasuk dalam mandang seorang perempuan. Sayangnya kemudian pandangan ini seringnya timpang, ditentukan secara homogen, dan bentuknya mainstream.

Makanya kalau ada perempuan yang penampilan, wujud, dan perilakunya nggak sama seperti hal-hal maisntream itu, biasanya bakalan dijudge sebagai perempuan yang belum afdhol.

 

Sebagai seorang perempuan, saya sadar juga bahwa banyak peran yang harus kita selesaikan. Peran sebagai individu, sebagai anak, sebagai teman, sebagai sahabat, sebagai murid, sebagai ibu, sebagai istri…dan masih banyak lagi peran lainnya, yang memang bakalan terus bertambah seiring dengan semakin dewasanya umur.

Dalam menjalani peran-peran inilah kemudian kita sebagai perempuan nggak jarang nemuin banyak hal yang bikin diri ini ngerasa nggak cukup baik. Bukan hal baru pastinya bagi saya maupun kamu ngerasa khawatir dan resah apakah yang kamu lakuin ini sudah sesuai dengan ekspektasi orang-orang di sekelilingmu atau belum. Pikiran-pikiran yang pada akhirnya bakalan bikin kamu ngebandingin dirimu dengan orang lain. Kesuksesan mereka, hidupnya, jalan-jalan yang udah mereka tempuh…dan tentu aja..hasil yang saat ini didapetin.

Dengan pemikiran itu juga seringnya kamu makin ngerasa kecil dan ciut, karena nganggep apa yang kamu udah lakuin dan punya sekarang nggak seberapa kalau harus disandingkan sama apa yang mereka punya.

 

Girls, orang lain bakalan tetep punya cara buat ngomong dan ngomentari. Nggak akan ada batasannya, apalagi kalau kamu harus dengerin semua omongan itu satu-per satu.

Kamu nggak bisa maksain ke semua orang untuk bisa berperilaku selayaknya yang kamu mau…karena itu, salah satu cara buat bikin kamu lebih ringan buat berproses jadi seorang perempuan adalah…dengan belajar sayang sama dirimu sendiri.

Kenapa kamu perlu sayang sama diri sendiri?

 

Seringnya emang kamu berpikir kalau apa yang kamu punya sata ini nggak cukup bagus.

Badanmu nggak jenjang. Kulitmu nggak putih, mulus, dan licin kaya cewek-cewek di iklan. Rambutmu nggak sebagus keluarga shampo yang di TV. Kamu ngerasa nggak cukup indah, sehingga bikin orang lain mau untuk dekat dan tinggal denganmu. Entah itu temen-temenmu, ata bakan nggak PD karena mikir cowok nggak bakalan mau deketin kamu…karena fisik kamu nggak sebagus apa yang kamu harepin.

Tapi tahukah? Bahwa sebenarnya banyak perempuan di luar sana yang iri akan apa yang kamu miliki saat ini.

Banyak yang nggak bisa menikmati rasanya punya dua mata yang lengkap. Ada perempuan di luar sana yang harus bergulat dengan penyakit kulitnya. Ada mereka di luar sana juga yang harus mati-matian menahan gejolak buat main dan keluar rumah, karena harus berdiam diri di rumah sakit buat perawatan penyakitnya.

 

Kamu ada dalam keadaan sehat, lengkap, dan masih bisa aktifitas dengan baik adalah sebuah hal yang harusnya bisa kamu anggap sebagai keadaan yang luar biasa.

 

Mataku nggak cantik…no..no..stop. Katakan pada dirimu, bahwa kamu beruntung karena memiliki mata.

Rambutku kasar, nggak lembut..no..no..berhenti. Katakan pada dirimu bahwa beruntung banget karena bisa punya rambut tanpa harus ada penyakit di dalamnya, yang bikin kamu harus keluarin biaya berjuta-juta.

Kakiku nggak jenjang…hmm, nggak lagi. Kamu harus belajar buat negrasa karena kakimu lengkap dan bisa dipakai jalan tanpa harus pakai roda bantu dan tongkat.

Sayang sama diri sendiri artinya adalah mau menghargai dan bersyukur atas apa yang ada di diri kamu saat ini. Tanpa rasa sayang itu mustahil rasanya hidupmu bakalan tenang.

 

Pastinya bakalan terus-terusan ngerasa dikejar karena mau nyamain hasil orang lain. Nggak ada habisnya pingin punya hal-hal yang dimiliki oleh perempuan di luar sana, tanpa sedikitpun netasa cukup dengan apa yang sudah ada di depan mata.

Akibatnya apa? Kamu bakalan susah bahagia…

 

Ketika kamu ngerasa nggak punya cukup piala yang berjejer di lemari.

Ketika nggaka da cukup preestasi yang menjulang tinggi.

Ketika kamu mikir apa sih sebenarnya yang bisa dibanggakan dari seorang kamu?

Kalau kamu nggak belajar buat sayang sama dirimu sendiri, maka seterusnya kamu bakalan terus-terusan dikerubungi dan dikeroyok sama hal-hal negatif itu. Akibatnya bakalan bikin kamu susah ngerasa seneng. Lama buat menghargai nikmat. Dan nggak becus buat menikmati apa yang saat ini sudah kamu miliki.

Seni menyayangi diri sendri adalah bukan tentang apa yang orang lain liat dari kamu, tapi tentang bagaimana kamu melihat dirimu sendiri. Kamu adalah satu-satunya orang yang paling berhak dan paling mampu menentukan dan mutusin akan jadi perempuan dengan sosok yang bagaimana, bukan orang lain.

 

Kalau bukan kamu yang menghargai dirimu, maka siapa lagi?

Kalau kamu nggak sayang sama dirimu, trus mau mengharapkan siapa lagi?

Kalau bukan kamu yang belajar buat menerima dirimu seutuhnya, maka siapa lagi?

 

Sebagaimanapun orang lain membicarakan, memrotes dan nyinyir sana sini tentang kamu, semuanya selalu kembali ke dirimu sendiri, tentang apakah kamu nerima kata-kata itu atau nggak.

Jadinya sebenarnya semuanya kembali ke seberapa sayang kamu dengan dirimu. Seberapa bersyukur kamu dengan apa yang ada di hadapanmu saat ini.

Seni menyayangi diri sendiri adalah salah satu cara buat bilang ke dirimu sendiri….”Terimakasi karena sudah berjuang dan bertahan sejauh ini.”

Related posts