Ternyata Ini Alasan Tahu Diberikan Setelah Pulang Dari Penjara
Drama korea banyak yang bercerita soal pamerannya masuk penjara dan selalu diberikan tahu sebagai hadiah. Tetapi mengapa harus tahu,ya, girls?
Banyak makanan berwarna putih selain tahu yang lebih enak seperti susu, es krim vanila, wortel putih, nasi dan sebagainya. Tapi dibalik semua itu ada alasan mengapa tahu ini tidak bisa dilepaskan dari budaya penjara di Korea.
Dikutip dari beberapa sumber, di Korea hampir semua narapidana yang ditahan di dalam penjara mengalami kekurangan gizi karena makanan yang disajikan tidak memadai. Untuk itu banyak orang yang membawa tahu ketika menjemput keluarga mereka di penjara.
Makna Tahu
Tahu dianggap sebagai makanan bernutrisi, kaya protein, mudah ditemukan dan harganya sangat murah. Menyantap tahu usai keluar penjara mirip seperti mendapatkan suntikan vitamin di rumah sakit.
Melansir dari laman Dramasrok, masyarakat Korea mempercayai tahu pertama kali muncul sekitar akhir periode Goryeo (918-1392). Pada masa itu, tahu digunakan dalam masakan kerajaan, tetapi rakyat biasa juga membuat tahu di rumah mereka. Jadi ada kemungkinan bahwa kebiasaan itu dimulai sejak dinasti Joseon.
Orang Korea makan tahu setelah keluar dari penjara adalah untuk mengobati kekurangan gizinya. Makanan penjara tidak bergizi, bahkan rakyat biasa di masa Joseon sering berjuang melawan kekeringan dan kelaparan. Selain itu kekurangan beras terkadang menjadi masalah sehingga raja harus melarang beras digunakan untuk membuat anggur beras yang difermentasi atau Makgeolli. Hal ini karena tidak ada cukup beras untuk dimakan, bahkan para petani pada masa itu mengonsumsi bubur jelai untuk menggantikan beras.
Tahu memiliki makna simbolis mengubah hidup menjadi lebih baik dan menjauhi kejahatan. Namun dalam drama, dapat digunakan untuk efek dramatis untuk menunjukkan pikiran atau kepribadian karakter. Selain itu makan tahu setelah keluar dari penjara juga bermakna membuka lembaran baru, dan sebagai semacam jimat keberuntungan untuk melindungi agar tidak masuk lagi.
Bukan hanya tahu saja yang dikaitkan dengan penjara, namun kedelai juga demikian. Jika seseorang bertanya kepada Anda, ‘apakah Anda ingin nasi dengan kedelai?’ frasa ini sebenarnya berarti ‘apakah Anda ingin masuk penjara?’ Hal ini karena setelah masa kolonial, kedelai dan nasi merupakan makanan khas penjara di Korea untuk membuat makanan lebih bergizi. Jadi di Korea, nasi yang dimasak dengan kedelai dikaitkan dengan penjara.
Manfaat tahu
Dapat membantu terbebas dari infeksi saluran pernapasan
Penjara itu berdebu dan memiliki ventilasi yang buruk. Siapapun yang tinggal di penjara lebih lama, akan menghirup udara yang tercemar. Hal itu menyebabkan perasaan tidak nyaman di leher dan tenggorokan. Orang korea percaya bahwa mengkonsumsi tahu dapat mencegah infeksi saluran pernapasan.
Tahu berwarna putih dan melambangkan kemurnian
Tahu itu berwarna putih, yang merupakan simbol kemurnian dan innocence, dengan adanya pembersihan jiwa dan awal yang baru. Ketika keluar dari penjara, mereka memulai untuk hidup baru. Itu sebabnya, keluarga atau teman akan membawa tahu kepada orang yang mereka cintai saat keluar dari penjara. Setidaknya mereka menggigit tahu sebelum pulang ke rumah.
Sebagai sebuah perumpamaan
Kalau di Indonesia terkenal dengan perumpamaan, “nasi sudah menjadi bubur”. Kalau di Korea berbeda, “kacang sudah menjadi tahu”.
Walaupun berbeda, keduanya memiliki arti yang sama. Artinya, bahwa apapun yang sudah dilakukan, tidak bisa dikembalikan seperti semula. Maka dari itu, hidup setelah keluar dari penjara akan tetap berjalan, dan harus memiliki tekad yang kuat untuk mengubahnya dan tidak kembali ke yang lama.