Baim Wong

Baim Wong Mengeksploitasi Kemiskinan Demi Konten Youtobe

Tahun ini Baim Wong mendapat kecaman dari netizen tentang eksploitasinya terhadap kemiskinan yang dialami oleh orang lain

Artis Baim Wong buka suara usai dianggap mengeksploitasi kemiskinan dan kesedihan lewat konten berbaginya di YouTube. Dia dianggap cuma mau membantu orang-orang yang tengah viral saja lalu kemudia dijadikan konten.

Meskipun begitu, Baim Wong menegaskan bahwa ia hanya membantu tanpa ada maksud yang lain.

Baim Wong mengungkapkan ada rasa tidak nyaman membuat konten berbagi dengan orang lain. Namun ia akhirnya mengedepankan kepedulian ketimbang penilaian orang lain terhadapnya.

“Terus lu bilang eksploitasi atau apa, lu nggak tahu gimana nggak enaknya punya konten seperti itu. Rasa empati itulah yang selalu muncul di diri gue hingga akhirnya ada di Citayam ini,” ungkap Baim Wong

Eksploitasi Kemiskinan

Kata “Eksploitasi” berasal dari bahasa Inggris “exploitation” yang artinya politik untuk memanfaatkan subjek tertentu dengan sewenang-wenang. Apabila ditarik garis besar, maka eksploitasi adalah salah satu tindakan yang bertujuan untuk mengambil keuntungan atau memanfaatkan sesuatu secara berlebihan dan sewenang-wenang.

Mengutip dari Liputan6.com, adalah pemanfaatan yang secara sewenang-wenang atau terlalu berlebihan terhadap sesuatu subyek yang hanya untuk kepentingan ekonomi semata-mata tanpa mempertimbangan rasa kepatutan, keadilan serta kompensasi kesejahteraan

Sedangkan menurut Joni, Pengertian eksploitasi ini merupakan suatu tindakan memperalat individu lain untuk tujuan kepentingan diri sendiri.

Ekspolitasi terdapat beberapa macam, salah satunya adalah eksploitasi anak. Baim wong viral lagi setelah perlakuan baim terhadap anak SD yang viral karena memiliki banyak kutu dijadikan konten di Youtobe.

Pakar Univesitas Airlangga menyampaikan pendapatnya tentang banyaknya konten creator yang kerap mengeksploitasi kemiskinan.

Konten tersebut memang biasanya sukses menggaet penonton dan simpati publik serta sering menjadi trending hingga memancing kreator lain untuk membuat yang serupa.

Menurut Ida, ketika orang miskin dikomodifikasi, itu tandanya kreator sudah tidak kreatif. Ia menyebut konten tersebut adalah bentuk dari poverty porn karena fokusnya adalah menunjukan penderitaan kemiskinan.

Ida menjelaskan, tajuk ini sudah muncul sejak 1980-an. Kala itu, lembaga penggalangan donasi memakai pendekatan tersebut dengan tujuan menggugah masyarakat untuk menyumbangkan uangnya.

“Meskipun tujuannya untuk menggalang dana, tapi tidak harus dengan menunjukan penderitaan orang miskin,” kata guru besar media pertama di Indonesia tersebut. Poverty porn, menurut Ida, bisa disebut melanggar etika.

Bentuk Eksploitasi

Di Indonesia, ada beberapa bentuk eksploitasi anak tertuang dalam UU No. 23 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Anak, antara lain:

  1. Eksploitasi Ekonomi

Ini adalah bentuk penyalahgunaan anak untuk dimanfaatkan fisik dan tenaganya agar bekerja demi keuntungan orang lain.

Bentuk eksploitasi ekonomi mengarahkan anak pada pekerjaan yang seharusnya belum mampu dikerjakan oleh manusia seumur mereka.

  1. Eksploitasi Sosial

Salah satu eksploitasi yang dilakukan Baim Wong, sebab hal yang dilakukan Baim nantinya akan berdampak pada kehidupan anak yang ia jadikan konten.

Keputusan yang dimiliki oleh Baim Wong dinilai tidak memikirkan perasaan anak yang dijadikan konten. Netizen memiliki ketakutan konten yang di upload Baim Wong akan berdampak pada anak nanti mendapat perlakuan buruk oleh teman-temannya.

Lebih dari itu, Baim Wong telah membebarkan identitas anak. Dalam postingan Tiktok milik guru yang meviralkan muridnya  wajahnya ditutupi agar public tidak tahu identitas aslinya.

Baim beberapa kali mengatakan bahwa ia membantu hanya ingin berbuat baik, padahal berbuat baik seharusnya tidak perlu di upload.

Baim Wong dinilai eksploitasi karena ia menjual kesedihan masyarakat miskin, terlebih lagi di sistem youtobe ketika semakin banyak yang melihat maka ia akan memperoleh keuntungan adsense yang banyak.

Bagaimana menurutmu, Girls ?

 


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *