4 Julukan Kota di Jawa Tengah Yang Terkenal, Kamu Harus Tahu
Jawa tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota. Ibukotanya adalah Semarang. Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di Jawa Tengah, beserta ibukotanya.
Setiap kota ternyata memiliki julukan masing-masing lho, girls. Penasaran ? Yuk simak artikelnya
Blora
Blora merupakan salah satu kabupaten kecil di Jawa Tengah yang berjarak sekitar 127 kilometer dari Kota Semarang. Kabupaten Blora merupakan kabupaten yang masih setia memelihara budayanya, sehingga banyak masyarakat luas yang memberi julukan untuk kabupaten ini. Pemberian julukan tersebut didasarkan pada hasil budaya serta kekayaan alam yang melimpah.
Salah satu yang terkenal dari Blora adalah kesenian yang populer di Kabupaten Blora. Kesenian ini umumnya di tampilkan dalam berbagai acara, baik itu agenda agenda Desa ataupun acara Keluarga.
Karena kepopularitasan kesenian barongan di kota blora inilah tak khayal Kabupaten Blora memiliki julukan BLORA KOTA BARONG
Sekilas tentang Barongan Blora, Barongan Blora dibawa dan dikembangkan oleh Samin Suro Sentiko setelah tinggal di Sumoroto, Ponorogo , tempat leluhurnya di mana nama Reog di Sumoroto saat itu lebih populer dikenal Barongan.
Purbalingga
Purbalingga merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jateng. Kabupaten Purbalingga berbatasan dengan Pemalang di utara, Banjarnegara di timur dan selatan, serta Banyumas di bagian barat dan selatan.
Purbalingga memiliki banyak julukan dan kerap berganti. Pada masa Orde Baru (Orba), Purbalingga pernah memiliki julukan atau slogan Tiban, yang merupakan kepanjangan dari Tertib, Indah, Bersih dan Nyaman
Namun julukan atau slogan ini berubah lagi pada masa kepemimpinan Bupati Soelarno, yang memimpin Purbalingga selama dua periode mulai tahun 1989-1999. Bupati Soelarno awalnya menggagas slogan Purbalingga Tiban Abadi, yang merupakan kepanjangan dari Tertib, Indah, Bersih, Aman, Nyaman, dan Asli Budaya Sendiri.
Namun, slogan atau julukan itu kembali berubah dan diganti pada tahun 1991. Saat itu, Bupati Soelarno mengganti slogan atau julukan Purbalingga dengan Perwira, yang merupakan akronim dari Pengabdian, Ramah, Wibawa, Iman, Rapi, dan Aman.
Semarang
Bukan hanya julukan, sebutan Kota Atlas telah menjadi semboyan yang digunakan pemerintah kota (Pemkot) selama bertahun-tahun. Semboyan Atlas ini pada dasarnya adalah ajakan pemerintah kepada warganya untuk menjaga dan memelihara keindahan kota yang terdiri dari berbagai peninggalan sejarah.
Semboyan ini digencarkan sejak masa kepemimpinan Muhammad Ismail yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, yakni dari tahun 1983-1993 dan disetujui oleh Pemkot Semarang. Beliau adalah seorang gubernur dengan latar belakang militer yang kuat dengan gelar Mayor Jendral
Surakarta
Julukan yang diberikan kepada Surakarta mengenai kota budaya dikarenakan kota solo memiliki jasa besar dalam melestarikan kebudayaan bangsa. Antara lain seni wayang orang, seni tari, seni busana, seni suara, serta seni karawitan.
Terdapat pula tokoh wayang berasal dari kisah klasik Ramayana dan Mahabarata yang mencerminkan kehidupan manusia. Kemampuan dalang yang paling berperan, terutama ketika memainkan penokohan wayang dibalik tabir yang memunculkan bayang-bayang wayang, kemudian diiringi dengan musik gamelan Jawa.
Wayang bocah yang terdapat di solo merupakan icon dalam pertunjukan seni. Yang unik dari wayang ini dimainkan oleh anak-anak atau dalam bahasa Jawa disebut bocah. Disusul dengan mengunjungi sanggar tari wayang yang dilakukan di Pura Mangkunegaran atau meta Budaya di Kampung baluwarti.
Solo juga terkenal dengan Ketoprak Balekambang. Ketoprak Balekambang sudah ada sejak tahun 1950. Namun, gedungnya baru dibangun di tahun 1977. Dulu pertunjukan ini dinamakan ‘Tobong’ atau panggung darurat karena tempatnya selalu berpindah-pindah.
Terdapat sekelompok Kelompok ketoprak humor Srimulat juga lahir di sini, termasuk pelawak-pelawak terkenal seperti Gepeng, Timbul, Basuki, dan masih banyak lagi.