Jepang

5 Prinsip Hidup Ala Jepang Yang Membuat Kamu Sukses

Jepang memiliki prinsip-prinsip yang ia lakukan untuk mencapai hidup yang diinginkan. Pantas saja jika jepang menyandang negara yang memiliki motivasi hidup yang tinggi

Berikut 5 prinsip yang dimiliki oleh jepang

Makoto

Makoto diartikan sebagai kejujuran dan ketulusan. Dalam melakukan pekerjaannya, orang jepang memegang teguh prinsip, yaitu bekerja keras, kejujuran, dan ketulusan.

Makoto sebagai konsep moral orang Jepang. Nilai makoto ini tercermin dalam ajaran Konfusianisme, Budhisme dan Shintoisme. Makoto dalam penelitian ini dilihat sebagai sumber dari etos kerja orang Jepang, berdasarkan pemikiran dari Suzuki Shousan, Ishida Baigan dan Shibusawa Eiichi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa makoto merupakan dasar bagi terbentuknya etos kerja orang Jepang yang menunjukkan kesungguhan, ketulusan, kesetiaan dan kejujuran

Ikigai

Istilah jepang yang menjelaskan tentang makna kehidupan. Secara harfiah, ikigai berasal dari kata “iki” yang berarti kehidupan dan “gai” yang berarti nilai. Sehingga ikigai dapat diartikan sebagai alasan kita hidup

Seseorang yang menerapkan Ikigai akan tahu alasan mereka harus bangun pagi, harus memperjuangkan sesuatu, dan mereka memiliki harapan. Jika orang jepang hidup tanpa mengetahui Ikigai, hidup akan terasa sepi tanpa makna.

Kaizen

Prinsip dari kaizen segala sesuatu dimulai  dari hal-hal kecil secara bertahap hingga menjadi kebiasaan.  Maka tujuan hidup, pemikiran kecil, akan menjadi nyata jika tindakan dilakukan dengan konsisten.

aizen termasuk prinsip kerja yang kuat dan dipegang teguh oleh masyarakat Jepang. Dalam pelaksanaannya, kaizen menekankan kefokusan dan ketepatan waktu dalam mengeksekusi pekerjaan. Sehingga, bisa dikatakan bahwa masyarakat Jepang tidak suka menunda-nunda waktu pada suatu aktivitas yang telah dijadwalkan. Singkatnya, prinsip ini meyakini bahwa “jika segera dilakukan, maka pekerjaan segera cepat selesai”.

Dalam praktiknya, kita tentu jarang mengetahui ada orang Jepang yang telat datang ke kantor atau terlambat menghadiri janji bertemu dengan klien. Mereka akan cenderung merasakan malu yang teramat sangat apabila sampai melakukan hal yang demikian.

Mengingat, dedikasi mereka akan dinilai rendah dan kesempatan untuk meraih kepercayaan dari klien atau teman sesama kantor akan berkurang. Intinya, keterlambatan dalam segala hal akan menghasilkan kerugian bagi karir diri sendiri, perusahaan maupun konsumen.

Itu dia penjelasan singkat terkait prinsip kerja orang Jepang yang perlu ditiru dan diterapkan di lingkungan kerja.

Keishan

Konsep kaishan berarti kreatif, inovatif, dan produktif. Lewat prinsip ini, orang jepang tidaktakut berkarya dan berani melakukan inovasi-inovasi yang berbeda

Bisa dibilang, keishan tidak berbeda jauh dengan prinsip kerja kaizen. Keishan juga menjunjung tinggi sikap inovatif dan produktif di setiap pekerjaan yang dilakukan. Perlu diketahui bahwa orang jepang tidak takut untuk memulai sesuatu yang baru sebagai wujud pengembangan inovasi dan kreativitas diri.

Kemampuan untuk menciptakan sesuatu berdasarkan ide dan inovasi tentu menjadi aset berharga di masa globalisasi saat ini. Di era keterbukaan informasi ini, orang cenderung mencari sesuatu yang unik dan berbeda dari yang lain, namun tetap bisa memenuhi kebutuhannya.

Inilah yang dinamakan prinsip kerja keishan yang membuat orang Jepang mampu menciptakan berbagai karya dan teknologi inovatif. Hal ini karena orang Jepang senantiasa mengandalkan pemikiran yang out of the box, sehingga menjadi penemuan tersendiri yang diakui oleh dunia.

Bushido

Dalam bahasa Jepang, bushido memiliki arti “ksatria”. Jika dilihat dari pengertiannya, bushido merupakan kode etik yang dipegang teguh oleh golongan e di zaman feodal Jepang. Seorang ksatria Jepang mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap tuannya. Bahkan, mereka termasuk golongan orang yang relah melakukan hara-kiri demi mendapatkan kehormatan atau derajat yang telah hilang.

Rupanya, prinsip bushido ini juga telah mengakar dalam semangat kerja di kalangan masyarakat Jepang. Umumnya, mereka mempunyai pengabdian dan loyalitas yang tinggi pada perusahaan atau tempat kerjanya. Masyarakat Jepang juga cenderung merasa penuh hormat dan menerapkan totalitas dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya.

 


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *