Mengenal Perempuan Sejarah Pendidikan Indonesia, Kartini

Perempuan
Sumber : SuaraMerdeka

Kedudukan sejarah di Indonesia akhir-akhir ini menarik perhatian, sebab perempuan hari ini telah memiliki banyak hal yang ditawarkan, misalnya gelar, pengetahuan mapan.

Tokoh-tokoh sejarah perempuan yang dikenal banyak yang dari kalangan politik. Sebut saja  Megawati Sukarno Putri (Indonesia), Gloria Macapagal Arroyo (Philipina), Shek Hazina (Bangladesh), Benazir Bhuto(Pakistan), Indira Gandhi, Sonia Gandhi (India).

Read More

Nama-nama yang disebut diatas menjadi penegasan bahwa perempuan  dapat tampil sebagai aktor yang memiliki kekuatan dan kemampuan untuk memimpin suatu masyarakat dan bahkan menjadi top leader bagi bangsanya.

Jika yang ditulis diatas adalah tokoh perempuan pemimpin bangsa, maka terdapat tokoh sejarah Indonesia yang menjadi pelopor pendiikan di Indonesia, yakni Kartini.

Selain kartini, Sebenarnya apabila kita kembali membuka lembaran sejarah nasional kita, maka kita akan dapat menjumpai tampilnya tokoh-tokoh wanita yang berperan dalam upaya meningkatkan peranan dan eksistensi bangsa ini melalui berbagai bidang.

Keterbatasan sumber dan sekali lagi karena kajian tentang perempuan belum mendapatkan tempat yang layak, maka belum banyak tokoh-tokoh perempuan dalam sejarah Indonesia yang dikaji secara intensif dan mendalam.  Kali ini Girlisme akan membahas tentang salah satu tokoh perempuan pelopor pendidikan, yakni Kartini.

Mengenal Kartini

Kartini, merupakan satu diantara sekian banyak tokoh wanita Indonesia yang telah mendapat perhatian. Hal ini karena semata-mata beliau meninggalkan pemikiran-pemikiran yang dapat dirunut dari surat-suratnya yang telah dibukukan.

Perjuangan dan pemikirannya tentang emansipasi wanita telah dirasakan gaungnya sejak lama. Selain ditetapkan sebagai pahlawan nasional dengan SK Presiden RI nomer 108, 2/5/1964, tanggal lahirnya pun juga ditetapkan sebagai hari nasional.

Hari Kartini merupakan sebuah ekspresi dari pendalaman nilai-nilai perjuangan Kartini Sejarah nasional Indonesia pun masih menempatkan sejarah pergerakan perempuan dalam sebuah konstruk yang bias terhadap jender.

Konstruk sejarah nasional, termasuk yang diajarkan di sekolah-sekolah mensistematisasi pergerakan perempuan yang menyumbang perubahan dan kemajuan bangsa lewat kegiatan publik.

Perjuangan perempuan baru dianggap penting jika melakukan kegiatan publik yang selama ini banyak dilakukan oleh laki-laki.

Memaknai perjuangan Kartini dengan mengungkap pikiran-pikiran Kartini sebagai kontribusi terhadap bangsa kita ini.

Sebagaimana telah diungkap di atas pemaknaan terhadap Kartini sudah selayaknya ditujukan untuk memahami pikiran dan perjuangannya dan tidak lagi sekadar menampilkan kontes-kontes yang malahan cenderung melukai arti Gerakan perempuan itu sendiri.

Dengan memaknai perjuangan dan pemikirannya, diharapkan kita akan menyadari bahwa Kartini merupakan salah seorang dari sedikit perempuan Indonesia yang memiliki perpektif jauh pada masanya.

Secara kritis, Kartini menyorot peran perempuan Indonesia yang termargionalisasi oleh konstruks budaya.

Kartini juga berpendapat bahwa cara-cara untuk mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah lewat persatuan, nasionalisme, pendidikan dan lain-lain.

Riwayat Singkat Kartini

Raden Ajeng Kartini merupakan sosok wanita yang dilahirkan ditengahtengah keluarga bangsawan Jawa. Ia lahir pada tanggal 21 April 1879 dan wafat  pada tanggal 17 September 1904.

Ayah Kartini bernama RMAA Sosroningrat sedangkan ibunya adalah MA Ngasirah. MA Ngasirah merupakan istri pertama namun bukan yang utama karena peraturan kolonial waktu itu mengharuskan

seorang bupati beristri bangsawan.

Dalam kultur masyarakat Jawa, bangsawan memiliki kedudukan yang sangat istimewa. Ia merupakan kelompok masyarakat yang dianggap sebagai model dari kultur budayanya.

Ia memberikan nilai-nilai moral dalam kehidupan masyarakat. Bangsawan juga merupakan satu-satunya kelompok yang sangat dekat dengan raja. Karena kerajaan merupakan pusat budaya maka dengan demikianbangsawan merupakan konseptor dari kultur masyarakatnya. Dari keluarga seperti inilah Kartini dilahirkan.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *