Mengenal Mental Kepiting Sebagai Sindrom Psikologis Manusia
Kepiting menjadi makanan seafood terfavorit karena rasanya sangat enak dan lezat, tak heran bila ingin makan kepiting harus merogoh uang yang tidak sedikit.
Tapi bicara soal kepiting, ternyata ilmu psikologi memiliki ilmu tentang kepiting lho.
Kepiting yang dimaksud disini sebagai ilmu psikologi yang berhubungan dengan sifat manusia.
Mental kepiting sebagai sindrom psikologis manusia. Penasaran bagaimana penjelasan lebih lengkapnya ? Simak artikel berikut
Mengenal Mental Kepiting atau Crab Mentality
Fenomena mentalitas ini sering disebut dengan mentalitas kepiting, atau sering diistilahkan dengan istilah crab mentality. Belakangan ini crab mentality kerap disebut dekat dengan kehidupan kita. Kok bisa ? Begini Girls, dalam lingkungan masyarakat baik di perkuliahan maupun pekerjaan, kebutuhan seseorang untuk menonjolkan diri itu adalah hal yang valid, artinya hal seperti itu adalah hal yang normal.
Oleh karena itu, mereka yang memiliki keinginan menonjolkan ingin menjadi yang terbaik, selalu merasakan bahwa partnernya sebagai saingan. Jika dirinya merasa kalah, maka orang lain juga, tetapi disisi lain ketika ia menang, yang lain tak boleh menang.
Dilansir dari Psychology Today, fenomena crab mentality atau mental kepiting merupakan sikap egois yang timbul dari rasa iri akan kesuksesan orang lain. Istilah tersebut muncul dari analogi yang diambil dari perilaku kepiting di dalam suatu ember yang mencapit kawannya ketika salah satu dari mereka akan naik dengan membiarkan temannya bertahan hidup atau melarikan diri, seekor kepiting memilih untuk mati bersama dalam satu ember.
Sikap dan perilaku individu dengan mental kepiting bisa terlihat dari kegemarannya seperti mengkritik, suka meremehkan temannya, sampai memanipulasi orang agar orag lain tidak berkembang.
Fenomena psikologis ini kerap kali membuat seseorang mengalami kesulitan untuk menghargai pencapaian orang lain sehingga muncul rasa iri dan berupaya membuat orang tersebut ada di kondisi yang sama
Lalu bagaimana agar kita tidak memiliki mental kepiting ? Beberapa tips dari Girlisme
1. Pintar memilih
Jika kita membayangkan diri kita sebagai kepiting dalam wadah yang sama dengan kepiting lain, artinya kita ada dalam situasi atau zona yang sama dengan orang lain, orang yang memiliki mental kepiting akan menarik diri kita ke bawah dan tidak membiarkan kita keluar dari wadah, atau situasi yang lebih membuat kita berkembang.
Kita bisa melawan masalah ini dengan memilih tempat yang lain. Artinya kita dapat menimbang, memilih dan memilah, tempat dan komunitas mana yang memperkembangkan dan suportif. Jika kita memilih tempat yang tepat dan sesuai dengan pola pikir kita, maka kekuatan mental kita akan lebih besar lagi karena keseragaman pemikiran dengan ‘kepiting’ lain.
2. Pahami bahwa kerja sama itu penting
Memiliki mental saling menjatuhkan tidak akan membawa kebahagiaan dalam hidup kita, sebab dalam kita akan selalu merasa tidak bersyukur. Untuk itu memahami arti kerjasama sangat penting. Ketika kita bekerja sama, maka semua ‘kepiting’ di dalam ember bisa keluar dan terbebas dari ember yang membatasi pergerakan kita.
3. Memiliki sikap gigih
Kegigihan adalah kunci kesuksesan. Ketika segala cara sudah dilakukan dan tidak berhasil, milikilah mental gigih. Dengan usaha keras dan kegigihan, kita bisa keluar dari zona yang tidak membuat kita tidak berkembang dengan usaha kita, dan meninggalkan tempat yang sama sekali tidak suportif. Ingat, usaha tidak akan mengkhianati hasil.
4. Jangan sungkan
Ketika melihat pribadi lain yang berhasil, jangan sungkan untuk meminta bantuan untuk menjadi seorang yang berhasil pula. Kepirihatinan menjadi sesuatu yang sama sekali tidak memperkembangkan. Hilangkan perasaan iri hati dan mintalah bantuan dari orang lain yang sudah berhasil. Selain mendapat bantuan, kita juga bisa mendapat relasi baru yang tentunya sangat berharga.