Mengenal Pil KB Serta Jenis-Jenisnya Yang Perlu Kamu Ketahui
Pil KB atau yang lebih sering kita kenal dengan pil kontrasepsi merupakan pil yang dikonsumsi untuk mencegah kehamilan.
Tujuan dari Pil KB adalah untu mencegah, menghambat dan menundanya agar tidak terjadi kehamilan tidak diinginkan.
Cara konsumsi pil KB diminum secara rutin seusai petunjuk tenaga Kesehatan.
Pil KB sangat mudah didapatkan, tetapi lebih baiknya Pil KB yang dikonsumsi merupakan hasil rekomendasi dari dokter, bidan, dan tenaga Kesehatan.
Dalam mengkonsumsi pil KB, tidak bisa menjamin bahwa akseptor pil KB terhindar dari kehamilan. Hal ini dikarenakan pengkonsumsian yang tidak teratur menjadikan pil KB tidak bisa bekerja secara optimal. Selain mengkomsumsi Pil KB, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan tenaga kesehatan agar memberikan hasil sesuai yang diinginkan.
Pil KB juga memiliki efek menebalkan lendir di sekitar leher rahim, yang membuatnya sulit bagi sperma untuk memasuki rahim dan mencapai setiap telur yang telah muncul.
Dilansir dari alodokter.com, Hormon-hormon dalam pil KB terkadang juga dapat mempengaruhi lapisan rahim, sehingga sulit bagi telur untuk menempel ke dinding Rahim. Pil KB sendiri memiliki jenis-jenisnya, berikut ulasannya.
Jenis Pil KB
Berdasarkan kandungan bahan di dalam Pil KB, pil KB dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
Pil KB Kombinasi
Pil KB kombinasi mengandung hormon estrogen dan progesteron. Sebagian besar produk pil KB kombinasi terdiri dari pil aktif yang mengandung hormon, serta beberapa pil non aktif (plasebo) yang tidak mengandung hormon.
Pil KB kombinasi bekerja dengan cara menghentikan proses pelepasan sel telur (ovum) oleh saat indung telur (ovarium) atau proses ovulasi. Obat ini juga bekerja dengan cara mengentalkan lendir di leher rahim (serviks) sehingga sperma sulit mencapai telur, sekaligus menipiskan dinding rahim agar sel telur yang telah dibuahi tidak dapat bertumbuh.
Ada empat jenis pil KB kombinasi, yaitu:
Pil KB monofasik, mengandung hormon estrogen dan progesteron dengan kadar yang konstan atau sama pada setiap pil aktifnya.
Pil KB bifasik, mengandung hormon estrogen dan hormon progesteron. Estrogen pada setiap pil aktif dalam 1 siklus tetap konstan, sedangkan kadar progesteron pada pil aktif akan meningkat setelah setengah siklus.
Pil KB trifasik, mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dosisnya berubah sebanyak 3 kali dalam 1 siklus. Perubahan kadar hormon akan terjadi setiap 7 hari.
Pil KB tetrafasik, mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dosisnya berubah sebanyak 4 kali dalam 1 siklus.
Pil KB kombinasi yang digunakan dalam jangka panjang disebut dengan extended-cycle pills. Extended-cycle pills dengan kandungan aktif dikonsumsi berkelanjutan selama 12 minggu, diikuti dengan konsumsi pil non aktif selama seminggu. Hal ini bertujuan agar penggunanya dapat mengalami menstruasi.
Extended-Cycle Pills bekerja dengan cara menurunkan frekuensi menstruasi yang dialami wanita dalam setahun, sehingga wanita hanya mengalami menstruasi sebanyak 4 kali dalam setahun.
Pil KB khusus progestin
Pil KB khusus progestin (progesteron sintetis) ini biasanya dikenal dengan nama pil mini. Pil KB ini hanya terdiri dari pil aktif, yang di dalamnya terdapat progestin dengan jumlah yang konstan. Pil mini biasanya digunakan oleh ibu menyusui dan wanita yang tidak boleh mengonsumsi estrogen.
Pil mini bekerja dengan cara mengentalkan lendir di serviks sehingga sperma tidak dapat mencapai telur. Selain itu, obat ini juga menipiskan volume dinding rahim, sehingga telur yang sudah dibuahi tidak dapat bertumbuh. Terkadang pil mini juga bisa mencegah proses pelepasan sel telur matang (ovulasi).