Belajar Kesehatan Reproduksi Tidaklah Tabu
Selama ini ketika belajar soal biologi, guru hanya memberikan pelajaran tentang organ tubuh manusia dasar, struktur tumbuhan, atau menghafalkan klasifikasi makhluk hidup.
Tidak lebih dari itu, biologi yang diajarkan di sekolahan tidak pernah spesifik membahas Kesehatan reproduksi secara detail. Hal ini menyebabkan para remaja khususnya mengalami miskonsepsi tentang Kesehatan reproduksi.
Belajar Kesehatan reproduksi tidaklah tabu untuk dipelajari. Karena hal itu merupakan pengetahuan yang bermanfaat bagi siapapun
Pernah suatu ketika berkunjung ke sekolahan, saya menanyakan perihal ajaran Kesehatan reproduksi yang pernah diajarkan untuk siswa, dan hasil dari kunjungan waktu itu menghasilkan bahwa tidak semua sekolahan memberikan materi soal Kesehatan reproduksi dengan alasan tabu.
Pada saat saya masih menjadi remaja, saya belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang Kesehatan reproduksi. Ketika pada saat beranjak kuliah, saya baru sadar bahwa pengetahuan Kesehatan reproduksi sangat penting.
Masalah remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan, terkena HIV di masa remaja, hubungan seksual yang bebas, angka kematian ibu muda dikarenakan nekat melakukan aborsi. Hal ini merupakan fenomena yang terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang Kesehatan reproduksi.
Misalnya, fenomena pernikahan anak yang meningkat terjadi di Yogyakarta saat pandemi dikarenakan Pengadilan Agama banyak memberikan dispensasi kepada remaja dengan alasan ia sudah mengalami kehamilan tidak diinginkan (KTD).
Perilaku remaja yang berani melakukan hubungan seksual sebelum menikah dikarenakan ketidaktahuan perempuan soal berhubungan intim akan memberikan dampak kehamilan.
Oleh karena itu pendidikan Kesehatan reproduksi perlu dipelajari demi menjaga diri kita terhadap perilaku seksual yang merugikan diri kita.
Sebelum itu mari kita membahas tentang apa itu reproduksi. seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, psikologis, dan kultural
Seksualitas dari dimensi biologis berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin, termasuk bagaimana menjaga kesehatan dan memfungsikan secara optimal organ reproduksi dan dorongan seksual.
Kesehatan Reproduksi Tidak Tabu, Namun Penting
Dalam masyarakat, pandangan terkait Kesehatan reproduksi selalu mendapatkan stigma. Bahwa belajar Kesehatan reproduksi hanya akan membahas terkait hubungan intim semata. Padahal dibalik itu, terdapat banyak pelajaran yang harus dipelajari bagi semua.
Dilansir dari Promkes, belajar Kesehatan reproduksi yang dasar diawali dengan beberapa tahap. Berikut ulasannya
1. Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
Dalam rangkaian ini merupakan tahapan dasar yang perlu diketahui. Seperti mengetahui bagian tubuh pada diri masing-masing. Seperti mengetahui fungsi- fungsi dari payudara, penis, indung telur, buah zakar, saluran kemih, batang kemaluan,rahim, liang kemaluan, mulut vagina dan anus.
2. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
Dalam penyebaran penyakit seksual kita perlu berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual, karena jika terkena penyakit seksual, penyembuhannya akan sangat lama dan berpotensi ketergantungan obat sebagai kekebalan diri. Seperti penyakit HIV, sifilis, gonore, Vaginosis bacterial, dan penyakit seksual lainnya.
3. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
Salah satu hal yang penting ketika belajar Kesehatan reproduksi adalah kita tahu bagian tubuh mana yang boleh dipegang oleh orang lain dan yang tidak boleh dipegang. Banyak dari remaja perempuan khususnya mengalami kekerasan dan pelecehan seksual karena minim pengetahuan soal Kesehatan reproduksi.
Pengetahuan Kesehatan reproduksi harusnya diajarkan kepada anak-anak sejak dia kecil. Hal ini bisa dengan memahamkan struktur tubuh yang dimiliki kepada anak laki-laki dan perempuan. Dengan memahamkan tanggung jawab dari masing-masing jenis kelamin juga bagian dari yang harus diajarkan kepada anak.