Saat ini pakaian ketat sudah menjadi trend mode yang tidak mengenal usia. Trend fashion saat ini sepertinya mewajibkan kita untuk tampil trendi dan kurus. Saat ini, iklan-iklan di media cetak dan elektronik juga menampilkan model-model cantik dengan berpakaian ketat agar lebih menarik.
Memang benar jika saat ini persepsi orang tentang kecantikan adalah tampil langsing atau mungkin malah kurus dengan pakaian yang ketat. Namun SmartGirl, kebanyakan orang tak menyadari dengan menggunakan pakaian tersebut justru menimbulkan bahaya bagi dirinya. Banyak diantaranya kalangan remaja yang gemar mengenakan pakaian ketat tanpa mengetahui bahaya pakaian tersebut bagi kesehatannya. Sebenarnya banyak loh bahaya yang ditimbulkan karena kita memakai pakaian yang ketat. Mau tahu apa saja? Yuk kita simak baik-baik ya
1.Selain membatasi ruang gerak, ternyata dalam waktu yang lama akan menimbulkan penyakit jamur di tubuh kita.
copyright by moeslema.com
Menurut dr. Kusmarinah Bramono Sp.KK, spesialis kulit dan kelamin RSCM, pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang harus dihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk bernafas, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang basah dan gatal. Wah menyeramkan kan SmartGirl!
2.Timbulnya bekas Hitam di tubuh juga penyebab karena kita sering memakai pakaian ketat.
copyright by thebalance.com
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark sang dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka.
Celana ketat terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal paha SmartGirl!
3.Yang ketiga, dengan pakaian ketat tanpa sadar kita telah memicu pembekuan darah di tubuh kita
copyright by www.healthliputan6.com
SmartGirl dalam pemakaian pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang dapat memicu timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran darah terganggu dan menyebabkan varises. Selain itu, lama-kelamaan pakaian ketat dapat membuat bentuk tubuh menjadi buruk dan merusak tulang punggung, lho!
4.Yang terparah, dalam jangka waktu yang lama pakaian ketat bisa menimbulkan Paresthesia
copyright by drnmumb.com
SmartGirl, Paresthesia adalah perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya. Gejalanya adalah rasa panas dan gatal, lalu lama-kelamaan bisa berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi karena terganggunya saraf tepi, yaitu saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.