Mamah, Aku Sedih! Papah Jadi Anaknya Wewe Gombel…

waktu baca 3 menit

Smartgirl tau nggak sih? Beredar banyak cerita mistis saat kita masih kecil. Biasalah anak-anak pada masa itu suka menakut-nakuti temannya dengan cerita-cerita seram yang belum tentu kebenarannya. Lucunya, terkadang yang menakut-nakuti malah takut sendiri.

Seperti cerita masa kecil yang satu ini, katanya kalau mandi surup-surup (red : saat waktu maghrib) maka Ia akan jadi anaknya wewe gombel.

Karena adanya cerita itu banyak anak-anak sebelum bermain sore mereka memutuskan untuk mandi terlebih dahulu kadang kalau dia tidur siang dan bangunnya kesorean Ia sampai menangis karena ditinggal temannya main duluan.

Duh-duh saat masa kanak-kanak adalah masa paling lucu kalau diingat-ingat lagi. Lalu bagiamana nasib anak-anak yang mandi surup-surup itu? Benarkah mereka menjadi anaknya wewe gombel?

1. Berawal dari teman yang bercerita tentang wewe gombel

Kisahnya cukup lucu, saat itu seorang anak bermain bersama teman-temannya namun sayangnya diantara semua temannya dia adalah satu-satunya anak yang belum mandi sore. Sontak teman-temnnya pun banyak mengejeknya.

Salah satu anak menanggapinya dengan serius, dengan mengatakan kalau waktu ini semakin sore dan sebaiknya ia pulang mandi. “Cepet, koe gek adus iki wes surup ngko koe dadi anak e wewe gombel lho!” (red : Cepat sana mandi ini sudah mendekati waktu maghrib kalau tidak nanti kamu jadi anaknya wewe gombel)

Anak lainnya pun membenarkan kata-kata temannya yang menyuruh mandi dengan alibi Ibunya juga pernah mengatakan yang sma. Kemudian si anak pulang dan mandi dengan cepat.

2. Mamah, Aku Sedih Papah Jadi Anaknya Wewe Gombel

Di hari berikutnya anak itu selalu mandi jam 3 tepat dan tidak pernah mandi menjelang maghrib lagi. Ia pun bermain bersama dengan teman-temannya dengan riang dan tenang.

Namun ketika ia pulang saat petang, Ia melihat ayahnya baru pulang kerja dan bergegas untuk mandi. Eketika Ia berpikiran mungkin ayahnya bisa jadi anaknya wewe gombel.

Ia memikirkan nasib ayahnya lamat-lamat dan menangis, iya berpikiran setelah ini mungkin ayahnya bukan ayahlnya yang dulu lagi. Melihat Ia menangis, ibunya mendekatinya dan bertanya mengapa Ia menangis, lalu ia menceritakan semua kejadiannya.

3. Dimulai dari seorang anak yang malas mandi

Zaman dahulu banyak sekali legenda menjelang waktu petang atau maghrib, anak-anak dilarang mandi saat maghrib dan lainnya. Penekanan ini lebih kepada agar anak-anak tidak malas untuk bersih-bersih diri. Karena menjelang petang adalah waktu beribadah maka orang tua menggunakan alasan itu untuk memacu anaknya agar mau bersih-bersih diri.

Soal cerita anak wewe gombel ini karena berkaitan dengan larangan keluar saat maghrib. Keluar saat maghrib akan membuat anak-anak di culik wewe gombel padahal maksudnya ini ditekankan agar saat petang dan waktu beribadah anak-anak dirumah atau pergi ke masjid.

Rumit ya legenda wewe gombel ini, hayo ada smartgirl yang suka mandi waktu maghrib?