Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut geger karena berita kematian leader dari group SHINee, Kim Jonghyun pada Senin, 18 Desember 2017 yang lalu. Apalagi setelah diungkap bahwa penyebab kepergiannya adalah karena sengaja menghidrup karbon monoksida, yang berasal dari pembaaran briket di tempat tinggalnya. Smartgirl, sekalipun kamu seorang fangirl ataupun bukan, namun kepergian Jonghyun ini benar-benar menjadi pelajaran untuk kamu, agar kedepannya menjadi lebih peka dan peduli akan sekelilingmu. Nggak perlu tunggu ada yang bunuh diri di hadapanmu, untuk bisa mulai perduli pada isu kesehatan mental…
1. Ubah pandanganmu mengenai depresi dan pentingnya kesehatan mental…
http://www.inliv.com
Di Indonesia isu bunuh diri sejatinya sudah banyak berhembus, tapi memang masih kalah dengan isu kriminal dan ekonomi, karena itu kamu bisa jadi nggak terbiasa dengan isu ini. Mulai sekarang kamu harus paham mengenainya, bahwa depresi adalah sebuah bentuk dari gangguang mental, namun bukan berarti gila. Ada banyak jenis gangguan mental dan depresi merupakan salah satunya. Kepedulianmu mengenai isu ini harus mulai kamu pupuk, agar kedepannya kamu bisa lebih aware pada teman-teman dan sahabatmu, dan nggak lagi menyepelekan hal ini.
2. Kenalan lebih jauh dengan gejala-gejalanya…
http://www.thedrum.com
Agar kamu lebih tanggap dan siap dengan keadaan ini, baiknya kamu cari tahu lebih dalam lagi tentang gejala depresi. Biasanya gejala yang akan muncul pada penderita adalah, merasa bersalah, nggak berharga, dan nggak berdaya, sulit tidur atau justru terlalu banyak tidur, merasa putus asa dan/atau pesimis, menjadi lebih lambat dan kehilangan semangat secara perlahan, merasa kosong dan kehilangan passion dalam melakukan hal-hal yang baisanya menarik perhatiannya, dan masih ada beberapa lagi. Jika kamu mulai merasakan hal-hal ini pada temanmu, mulailah untuk lebih meluangkan waktu untuknya.
3. “I am all ears, here and now…”
https://now-here-this.timeout.com
Luangkan waktu untuk mendengarkan cerita dan kisah temanmu. Walaupun kamu mungkin nggak bisa kasi saran yang ngena’ atau yang menurut kamu bisa bawa perubahan untuk dia, namun dengan memberinya waktu, menemaninya, dan menunjukkan bahwa kamu ada untuk dia, adalah salah satu cara agar dia mau membuka dirinya pada orang lain. Agar dia nggak merasa sendirian dan menyimpan beban berat sendiri. Setidaknya ia tahu, bahwa kamu bersedia buat menemani dan mendengarkan apa yang biasanya ia pikir orang lain akan abaikan.
4. Usahakan untuk nggak putus kontak dengan dia…
https://www.shutterstock.com
Membiarkan seseorang yang depresi tenggelam dalam pikirannya sendirian bukanlah ide yang bagus. Terlebih lagi jika hal tersebut sudah mempengaruhinya sampai ke kehidupan sehari-hari, sampai muncul gejala-gejala tadi. Luangkanlah waktumu untuk bermain dengannya, entah itu untuk sekedar pergi berkunjung, melakukan telfon, sms atau melalui chat. Agar dia paham bahwa ia tak pernah sendirian, dan kamu ada untuknya.
5. Perlahan sarankan untuk menemui ahli…
http://sinnerchiropractic.com
Pertolongan ahli sangat dianjurkan untuk penderita kesehatan mental. Penanganan dokter akan membantunya merasa lebih baik, sebab sudah berada pada empunya. Sarankan kepada temanmu untuk berkonsultasi dan membuka jalan bagi pengobatan untuk masuk. Pelan-pelan, dampingi dan beri dukungan, agar dia nggak merasa aneh dan sendirian. Jangan sampai ia merasa terkucilkan karena apa yang ia rasakan, sebab pada dasarnya hal itu merupakan sesuatu yang bisa diatasi bersama-sama. Dia nggak pernah sendirian.
Jangan pernah menyepelekan masalah ornag lain. Jangan anggap bahwa kamua dalah yang paling menderita, lantas kamu acuh terhadap apa yang temand an sahabatmu rasakan dan alami. Bukalah diri, lebih perduli lagi. Jadilah teman yang bisa mendukung dan mendampingi, bukan teman yang acuh tak acuh tapi malah merasa paling benar sendiri. Masalah kesehatan mental ini harus sama-sama diberi perhatian, sebab ia merupakan bahaya laten yang bahkan bisa saja menyerang tanpa sempat kamu sadari. Be aware, be kind, Smartgirl 🙂
