Sosmed sekarang ini merupakan media yang begitu digandrungi, entah itu untuk menghabiskan waktu luang, eksistensi diri, mendapatkan informasi terbaru, hingga curhat. Indonesia sendiri diketahui sebagai negara dengan traffic penggunaan internet yang begitu tinggi, jadi wajar saja kalau misalnya masyarakatnya juga bagai nggak bisa lepas dari sosmed. Salah satu alasan sosmed ramai adalah karena banyaknya informasi yang bertebaran, mengenai informasi curhat satu dan curhat yang lainnya. Curhat di medsos memang gampang sih, tinggal ketik dan enter, langsung mendapatkan banyak tanggapan. Tapi tunggu dulu, justru terdapat beberapa alasan kenapa kamu sebaiknya nggak curhat di sosmedmun ya Smartgirl.
1. Bakalan jadi bahan gosip.
https://www.youtube.com
Ketika kamu memutuskan untuk memasukkan masalahmu ke ranah yang settingannya dapat dibaca oleh publik, maka wajib hukumnya hal tersebut akan menyebar bahkan ke orang-orang yang kamu nggak pernah perkirakan. Apalagi sata ini fitur share yang ada di sosmed bisa sangat beragam, hingga informasi sekecil apapun bisa disangkut-sangkutkan. Memasukkan masalahmu di sosmed bukanlah hal yang bijak. Kamu bisa jadi buah bibir orang-orang yang bahkan nggak pernah mengetahui duduk perkara masalah yang kamu miliki. Sehingga masalahmu yang awalnya hanya berkisar 10%, menjadi 100% berkembangnya ketika malah diketahui oleh oang-orang yang malahan nggak ada urusannya.
2. Bukannya menyelesaikan, tapi bisa memperparah masalah.
Daripada kamu terus-terusan curhat di sosmed, mending kamu langsung memikirkan secara nyata apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasi masalahmu itu. Terkadang kamu terlalu menikmati tulis sana-tulis sini. Jawab komentar sana-komentar sini. Tapi nggak ada hal nyata yang benar-benar mulai kamu lakukan. Status sudah oke, komenar sampai berderet, tapi justru masalah asli di dunia nyatanya nggak tersentuh.
3. Kesepian ya?
http://flashwallpapers.com
Orang yang hidupnya lebih banyak digunakan di sosial media, curhat dari masalah A sampai Z, akan dipandang sebagai sosok yang kesepian dan nggak punya pendengar di dunia nyata. Karena jika memang dia memiliki teman yang baik dan akrab di dunia nyata, dia nggak akan sebegitu lowongnya menghabiskan waktu dan tenaga untuk panjang lebar curhat di sosial media. Orang yang terlalu terbuka mengenai masalah hidupnya di sosomed akan dianggap sebagai orang yang kurang perhatian, dan begitu membutuhkan tanggapan.
4. Punya aib kok bangga?
http://www.muhiloosai.com
Masalah yang kamu miliki sesungguhnya adalah aib yang harusnya kamu jaga baik-baik. Menyebarkannya sebegitu mudah di sosial media malah akan menbuat orang lain bertanya-tanya mengapa bisa kamu begitu bangganya mengizinkan orang lain untuk tau tentang masalah pribadimu? Ditambah nantinya kamu akan meminta saran dari mereka yang bahkan nggak benar-benar tau duduk permasalahannya apa.
5. Salah sasaran.
https://www.businessinsider.in
Mengumbar masalah yang kamu miliki di sosial media nggak akan pernaah membuatnya menajdi lebih baik. Yang ada malah menambah konflik. Di medsos itu tagline nya adalah sindir 1 yang merasa malah 1000. Kamu yang awalnya ingin curhat tentang 1 orang saja, malah merembet ke orang-orang lain yang merasa disinggung atau dirugikan oleh curhatanmu tersebut. Atau bisa juga kamu sudah curhat banyak, tapi ternyata yang kamu maksudkan untuk tahu malah nggak ngeh sama sekali. Eh, yang ngeh malah orang-orang yang nggak ada hubungannya. Kalau sudah begitu kan sia-sia. Masalah menyebar tapi yang dimaksud malah nggak peka. Kenapa nggak langsung aja ditemui dan bicara baik-baik?
Sosial media adalah wadah yang terlalu lebar dan luas, yang bahkan kamu nggak bisa jangkau dan atur pergerakannya. Jika memang masalah itu mengenai pribadimu, lebih baik kamu bicarakan langsung dengan orang yang bersangkutan, atau minta saran dari orang-orang terdekatmu. Sebab hal tersebut jauh lebih bisa memberikan solusi daripada menulis hal-hal pribadi dan malah diketahui oleh orang-orang yang sebenarnya sama sekali nggak perduli.