GIRLISME.COM – Pada awal tahun 2018 lalu, di Belgia diadakan pameran yang tidak biasa, yaitu pameran yang berisi baju-baju terakkhir para perempuan korban pemerkosaan. Banyak baju yang tergantung di sana, membuat pilu siapapun yang melihatnya.
Pameran ini memberikan cambukan pada siapapun, mengenai pernyataan bahwa pemerkosaan terjadi karena baju perempuan. Karena perempuan berpenampilan terbuka, minim dan menyebabkan birahi laki-laki menjadi tinggi, hingga pemerkosaan itupun terjadi. Karena di pameran tersebut yang dipamerkan bukan bikini atau pakaian mini, melainkan pakaian kaos biasa dengan terusan celana panjang, rok lebar, sampai baju milik gadis kecil.
Sampai kapan berpikir kalau pemerkosaan terjadi akibat baju perempuan??
Sejak dulu perempuan selalu dianggap sebagai objek seksualitas. Sebagai pihak yang patut disalahkan atas munculnya segala degradasi moral. Perempuan harus diperbaiki penampilannya, ditutupi badannya, dipanjangkan bajunya, disembunyikan tubuhnya.
Tapi apakah pernah berpikir sama giatnya untuk mengatakan pada laki-laki untuk menutup mata dan otak binalnya??
Apakah dalam setiap pemerkosaan, pelecehan bahkan kekerasan secara fisik bagi perempuan, laki-laki pernah dituntut untuk menutup birahinya, layaknya perempuan dituntut untuk menyembunyikan tubuhnya? Pernah?
Apakah pernah pertanyaan mengenai moral laki-laki itu dikembalikan pada kualitas akal dan pikiran mereka sendiri, tanpa pernah meletakkan perempuan jadi pihak yang menjadi penyebabnya?
Ketika laki-laki rapuh dan birahi, kenapa perempuan yang disalahkan? Harusnya otak mereka yang ditanyakan kewarasannya. Harusnya otak kita yang dibenarkan pola pikirnya!
Kita selalu berpikir bahwa perempuan dilecehkan adalah hal yang wajar. Sama halnya memandang wajar laki-laki yang melecehkan perempuan. Kita berpikir bahwa ya laki-laki memang lebih superior daripada perempuan, makanya bisa melecehkan. Dan perempuan memang lebih lemah dari laki-laki makanya wajar dilecehkan.
Akibatnya kita menjadi buta dan lupa untuk berpikir kritis bahwa laki-laki harus memiliki beban dan tuntutan yang sama untuk diperbaiki moralnya.
Ingat kejadian Yuyun? Seorang pelajar yang meninggal setelah diperosa oleh belasan laki-laki?? Setelah digilir dan dipaksa melayani kebuasan laki-laki dalam satu waktu tanpa ampun?
Kalian pikir bagaimana baju Yuyun saat itu? Bikini minim atau hanya menggunakan daleman dan jalan-jalan sore?
BUKAN.
Yuyun menggunakan SERAGAM SEKOLAH.
Dan masih menyalahkannya atas bajunya? Maish menyalahkannya kenapa pergi sendiri? Masih menyalahkannya karena meningkatkan birahi laki-laki??
Pertanyakan kewarasan kalian, kalau pikiran masih berlingkup di lingkaran tersebut.
Perempuan memiliki hak atas tubuhya, layaknya laki-laki memiliki hak atas tubuh mereka.
Laki-laki memiliki kewajiban moral atas pikirannya, layaknya perempuan memiliki kewajiban atas moralnya.
Moral yang mana?
Yang adil. Yang bukan meletakkan satu penyalahan pada salah satu sisi, dan pembenaran di sisi yang lain.
Kalau perempuan harus ditutup tubuhnya supaya tidak dilecehkan, lantas laki-laki harus ditutup apanya supaya tidak binal?? UMURNYA??